ASET DESA NGASINAN

1. PASAR TRADISIONAL DESA NGASINAN

Secara teritorial wilayah Desa Ngasinan berbatasan langsung dengan desa – desa yang berlainan kecamatan. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Bedi Wetan yang masuk wilayah Kecamatan Bungkal ; sebelah timur berbatasan dengan Desa Campurejo Kecamatan Sambit dan Sebelah barat berbatasan dengan Desa Bajang Kecamatan Balong ; hanya sebelah utara dari Desa Ngasinan saja yang tidak berbatasan dengan wilayah kecamatan lain, melainkan berbatasan dengan Desa Jetis Kecamatan Jetis. Dari empat penjuru mata angin yang mengepung wilayah Desa Ngasinan, masing – masing memiliki pasar tradisional yang sangat ramai. Kecamatan Sambit memiliki pasar tradisional Tamansari yang buka pada hari pasaran Kliwon ; Kecamatan Bungkal memiliki pasar tradisional yang juga tak kalah ramainya yang berada di selatan perempatan Bungkal dan buka setiap hari pasaran Pon ; begitu juga dengan Kecamatan Balong memiliki pasar tradisional yang lebih ramai yang buka setiap hari pasaran Pahing ; Sedangkan pasar Wage Jetis yang berada di selatan perempatan Jetis buka setiap hari pasaran Wage.

Hal tersebut kemudian melahirkan sebuah pasar tradisional yang berada di Desa Ngasinan. Tepatnya berada di sebelah selatan perempatan Desa Ngasinan terdapat sebuah pasar tradisional yang buka setiap hari pasaran wage dan legi. Hal ini karena Desa Ngasinan merupakan wilayah transit para pedagang yang berasal dari wilayah Kecamatan Sambit, Kecamatan Bungkal, Kecamatan Balong serta pedagang dari Kecamatan Jetis. Wilayah Desa Ngasinan yang berada pada jalur transportasi yang menghubungkan antar kecamatan inilah yang membuat pasar Desa Ngasinan selalu ramai. Selain itu karena posisi yang sangat strategis inilah pasar tradisional Desa Ngasinan memiliki potensi berkembang yang sangat luar biasa. Sehingga  mampu menjadi penopang ekonomi masyarakat pada umumnya. Para pedagang yang berjualan di pasar tradisional Desa Ngasinan menjajakan berbagai macam barang dagangan, seperti kebutuhan sembako setiap hari, pakaian, buah – buahan, sayur, serta terdapat juga transaksi jual beli hasil pertanian, seperti :  gabah, kedelai, jagung, kacang hijau, serta hasil sawah lainnya. 

Perlu diketahui,  bahwa di seputaran pasar tradisional ini juga terdapat ruko pertokoan yang juga dikelola oleh desa dan  di gunakan oleh masyarakat dengan system sewa. Penyewa ruko menggunakannya untuk berjualan berbgai barang dan jasa, misalnya warung internet (warnet), toko kelontong, counter pulsa, warung kopi, warung makanan, toko buah, tambal ban serta toko sepeda. Ruko ini dibangun pada tahun ____ sehingga saaat ini sudah  banyak mengalami kerusakan.  Meningat potensi dan harapan berkembangnya pasar desa ini, perlu ada segera tindakan untuk memperbarui serta memperbaiki konstruksi bangunan yang sudah tua sehingga mampu memberikan jaminan keamanan kepada pemanfaat ruko.

2. LAPANGAN SEPAK BOLA
Untuk menyalurkan bakat dan minat para pemuda desa yang hobi bermain sepak bola, maka pemerintah Desa Ngasinan memfasilitasi mereka dengan membuat sebuah lapangan seluas 1 Ha. Tanah yang digunakan untuk lapangan tersebut merupakan tanah bengkok Kepala Desa  yang kemudian dialih fungsikan untuk lapangan sepak bola. Setiap sore lapangan ini tak sepi digunakan untuk arena ltihan sepak bola. Di Desa Ngasinan terdapat klub sepak bola, yakni Singa Muda FC dan AREZA FC. Meski terdapat dua klub sepak bola dalam satu desa, kedua klub ini selalu bersikap sportif dan profesional baik dalam latihan maupun ketika  bertemu pada event - event kejuaraan.


3. GEDUNG SERBA GUNA

Di sebelah selatan dari perempatan Desa Ngasinan terdapat sebuah gedung serbaguna. Gedung ini dulunya dipakai untuk pementasan ketoprak dan kegiatan seni lainnya. Namun pada perkembangannya gedung ini juga digunakan untuk olahraga badminton dan bola volley. Selain itu,  karena gedungnya yang berdampingan dengan gedung Taman Kanak - Kanak (TK) Dharma Wanita Desa Ngasinan maka gedung serbaguna ini juga dimanfaat untuk kelas.  Karena terlalu banyaknya murid  tidak bisa ditampung di kelas TK yang telah tersedia.