.

.

-

Rabu, 09 Januari 2013

CAMAT JETIS TINJAU PROGRAM DEM FARM PADI NON HIBRIDA POLA KONTINGENSI

Awan hitam menggantung di langit area persawahan Dukuh Karanglo Desa Ngasinan pagi kemarin (08/01/2012). Rintik hujan yang beberapa saat lalu mulai turun tiba – tiba berhenti meninggalkan basah di daun – daun padi dan rerumputan. Terlihat rombongan Bapak Camat Jetis dan Kepala UPT Dinas Pertanian Kecamatan Jetis beserta rombongan mulai tiba di Gubuk Kerja Kelompok Tani Widodo Dukuh Karanglo Desa Ngasinan. Bukan tanpa sebab kehadiran beliau yang disambut oleh Bapak Kepala Desa Ngasinan beserta perangkat desa dan juga pengurus Kelompok Tani Widodo adalah untuk meninjau pelaksanaan Program Dem Farm Padi Non Hibrida Pola Kontingensi. Keadaan yang becek dan sedikit gerimis tak menghalangi Bapak Camat Jetis beserta rombongan untuk memantau perkembangan program tersebut.

Dalam sarasehan yang digelar dengan sangat sederhana di gubuk kerja tersebut, Kepala UPT Dinas Pertanian Kecamatan Jetis merasa bangga atas terlaksananya program dari Pemerintah tersebut sehingga benar – benar bisa sesuai harapan Pemerintah Propinsi Jawa Timur.

“Pelaksanaan program ini bertujuan untuk mewujudkan program Pak Karwo (Gubernur Jawa Timur) untuk menghasilkan padi sepuluh juta ton pada tahun 2013 nanti “ tutur Sumardiono, S.P.

Selain itu, beliau juga menambahkan bahwa bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Propinsi Jawa Timur tersebut bertujuan untuk optimasi lahan pertanian khususnya wilayah Jawa Timur. Disamping itu beliau juga berpesan agar para petani mengontrol pemakaian insektisida pada tanaman padi agar tidak membunuh “insektisida alami” yang bisa berakibat pada terjadinya ledakan hama yang kemudian tak bisa dikendalikan dengan insektisida buatan.

Melihat perkembangan padi pada saat ini, beliau menyarankan agar melakukan pengeringan untuk membantu proses peranakan padi. Namun ketika berumur sekitar 50 hari peranakan padi harus sudah dihentikan dengan pengeringan atau dengan pengairan yang banyak. Begitu juga dengan hal pupuk, perlu diadakan maksimalisasi pengolahan dan pemanfaatan pupuk kandang terutama pengolahan kotoran dan air kencing kambing yang sangat berguna bagi tanaman sebagai pupuk alami.

Kullu ra’sun ra’yun. Begitulah kata pepatah arab membuat perumpamaan. Perihal teknis dalam pertanian telah banyak disampaikan oleh Kepala UPT Dinas Pertanian Kecamatan Jetis. Kini giliran Bapak Camat memberikan sambutan. Sebagai seorang yang pernah menempuh pendidikan di perguruan tinggi islam, pesan – pesan beliau tak jauh dari pesan agama.

“Kalau di hikam (nama kitab) pernah dijelaskan - wong nandur ora hak - yang artinya orang bercocok tanam tidak punya hak untuk menentukan panen atau tidaknya. Karena hal tersebut adalah wilayah kekuasan Tuhan”, begitu jelas Bapak Camat yang telah melaksanakan ibadah haji tahun kemarin.

Untuk itu, beliau titip kepada Bapak Kepala Desa Ngasinan, Lamiran, untuk tetap memantau dan membantu para petani pada program ini.

“Dalam setiap keinginan, selain usaha yang maksimal juga dibutuhkan do’a. begitu juga dengan menanam padi, setelah kita berusaha dengan sungguh maka kita serahkan hasilnya kepada Allah.” begitu tutup Bapak Camat Jetis, Drs. H. Fadhlal, M.Si.(ir/wo)



.

-
-
 
PEMERINTAH DESA NGASINAN © 2010 All right reserved │ Template Edited By [☺☺☺☺☺]